Facebook  Twitter  Google+ Instagram Linkedin

Pesona "Santong" Desa Segudang Potensi

Beberapa hari yang lalu, aku melakukan perjalanan ke Kabupaten Lombok Utara, tepatnya ke Desa Santong, Kecamatan Kayangan. Perjalanan ini sebenarnya urusan pekerjaan seh, jadi tidak bisa banyak eksplor daerahnya. Dalam perjalanan kali ini aku ditemani 3 orang rekan kerja dan menggunakan mobil dinas. Seperti biasa, ketika kita mau menuju daerah Kabupaten Lombok Utara dari Kota Mataram, maka ada dua alternatif jalan yang bisa dilalui yaitu lewat jalur Pusuk dan jalur Senggigi. kalau kita melewati jalur pusuk, jarak tempuh lebih pendek tetapi jalannya lebis sempit dengan tikungan pendek-pendek naik turun khas jalan pegunungan. Sedangkan kalau lewat jalur Senggigi, jarak tempuh lebih panjang tetapi jalannya lebih lebar dengan tikungan yang tidak terlalu pendek juga naik turun. View yang kita saksikan ketika melewati jalur Pusuk adalah hutan pegunungan dengan beberapa monyet liar disepanjang pinggir jalan, sedangkan di jalur Senggigi view yang dilihat kebanyakan adalah pantai dan hamparan laut. jadi tinggal dipilih saja
Berhubung perjalanan ini adalah perjalanan dinas, kita memfokuskan pada waktu, maka kita putuskan menggunakan jalur Pusuk saat berangkat dan pulang melewati jalur Senggigi. kita berangkat dari Mataram kurang lebih jam 08.30 WITA. Dengan beberapa kali mampir buat isi BBM dan singgah di kantor pemerinatahan KLU (sebutan Kabupaten Lombok Utara) akhirnya jam 11.30 kita tiba di Desa Santong tempat tujuan. sekali lagi kita singgah di Kantor Desa.
Saat tiba di desa ini, kondisi udara cukup sejuk. iya sebab desa ini terletak di lereng Gunung Rinjani sisi Utara dan merupakan desa terakhir sebelum Puncak Rinjani, dikatakan juga desa yang berhadapan langsung dengan Gunung Rinjani.
Setelah berbincang-bincang dengan warga desa Santong, yaitu Bapak Sabarudin dan anaknya Firman Sejati, aku dapat informasi bahwa di desa ini terdapat 3 air terjun. tetapi yang terkenal hanya 2 sebagai objek wisata eksotik, yaitu Tiu Teja dan Tiu Skeper. Kalau Tiu Teja letaknya tidak jauh dari Kantor Desa, tinggal 10 menit berkendara. Dari parkiran Motor tinggal menuruni anak tangga yang katanya jumlahnya ada 242 anak tangga.
Sedangkan Tiu Skeper letaknya agak jauh lagi, kira-kira 5 km di atas Tiu Teja dengan hanya bisa ditempuh menggunakan jalan kaki (tracking) yang waktu tempuhnya kurang lebih 2 jam perjalanan. "Kalau orang sekitar sini sukanya ke Tiu Teja, mas. nah kalau orang Lombok Barat, mahasiswa dan orang-orang luar itu lebih suka ke Tiu Skeper", begitu kata Firman Sejati.
Jadi penasaran seh sebenarnya, tetapi ini kerja Bos... suatu hari nanti deh aku datang lagi.
ini penampakan Tiu Teja setelah sampai dirumah aku tanya mbah Google. yakin, penasaran saat itu. (maaf ya kalau ada yang merasa gambarnya asal dicomot. lupa sumbernya soalnya)
Tiu Sekeper hasil googling (ijin share ya sasambotour)

Selain itu, aku pribadi jadi lebih tau ternyata desa ini punya banyak potensi. terutama di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan. tanah di sini sangat subur. aku melihat banyak ragam hasil panen di rumah Bp. Sabarudin ini. ada bawang, jagung dan tembakau. di halaman rumahnyapun terdapat pohon jeruk yang buahnya besar-besar (seperti jeruk Bali) dengan buah yang cukup banyak. sayang belum siap panen.
Bapak berumur sekitar 60-an ini juga mempunyai Sapi yang gemuk gemuk dengan setumpuk rumput yang masih hijau segar. tidak salah apabila bapak ini mengatakan bahwa banyak yang memelihara sapi di desa ini, dan rumput pun tidak susah dicari. musuhnya hanya satu, yaitu ketika tiba musim pencuri.
Dan yang paling mengagumkan, ternyata desa ini punya julukan sebagai "Gumi Cengkeh". ya disini terdapat pabrik penyulingan minyak cengkeh. "Kita penduduk desa ini merasa sangat bersyukur dengan datangnya orang Jawa. Dulu yang biasanya kita buang sekarang bisa jadi uang." kata Bp. Sabarudin.
Iya memang, bahan baku penyulingan minyak Cengkeh ini adalah daun Cengkeh yang sudah gugur. Daun-daun kering ini dikumpulkan dimasukkan ke dalam karung lalu saat musim penyulingan dijual ke pabrik penyulingan dengan sistem ditimbang. "Ya walaupun kita tau kalau uang yang kita terima dan laba dari hasil penjualan minyak oleh pemilik pabrik jauh lebih kecil, tetapi kita tetap harus bersyukur. karena walau kita tahu sistemnya, tetapi tetap tidak bisa kita tiru. karena sistem penyulingannya menggunakan pipa-pipa yang rumit dan semua didatangkan dari Jawa", begitu kata Bp. Sabarudin menerangkan. "Toh, bagi yang tanahnya luas, sekali masa penyulingan dia bisa mendapatkan uang sampai 25 Jt dari penjualan daun saja," tambahnya. 

Penasarankan untuk datang ke Santong. makanya Dong ayo ke Lombok trus cobain deh ke sini. Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

Yuuukkk mareeeee....
Pesona "Santong" Desa Segudang Potensi Pesona "Santong" Desa Segudang Potensi Reviewed by hangathangatkuku on September 22, 2016 Rating: 5

Tidak ada komentar

Mengenai Saya

Foto Saya
pendiam yang pingin bisa cerita banyak. sederhana yang pingin banyak memberi.

My Instagram